Kami mampir di Hangzhou dalam perjalanan ke Shanghai. Kota ini katanya tempat White Snake Legend. Hangzhou bagus, hijau, bersih, enak. Kami jalan-jalan sekitar 2 jam di sekitar danau si Ular Putih :)
Setelah perjalanan sekitar 3 jam lagi, kami tiba di Shanghai. I don't like Shanghai :( Terlalu ramai, penuh, macet gila-gilaan bikin stress dan bising. Mungkin kami datang bukan di waktu yang tepat kali ya? Mereka lagi renov besar untuk menyambut Expo 2010 yang katanya big event, jadi jalan-jalan penuh dengan pekerja dan kotor banget. Belum lagi macetnya yang 5 kali lebih gila dari Jakarta!! Ampun deh. Hmm.. sama sekali tidak menyenangkan.
Tujuan pertama ke pabrik sutra untuk lihat proses pembuatan kain sutra. Selain itu, mereka jual baju sutra dan selimut sutra yang dingin dan empuk, agak menyesal daku nggak beli selimutnya. Tapi daku belanja baju sutra sedikit buat oleh-oleh mamah dan oma :)
Setelah itu, kami diajak ke Nanjing Road. Pedestrian street yang rame gila! Amit-amit deh. Yang kelihatan kepala orang semua. Jalanan yang diapit ratusan toko ini katanya sih jadi pusat belanja di Shanghai. Hmm ada kejadian horor di sini. Awalnya daku masih sama the husband, entah gimana, kayaknya sih gara-gara asik foto, kami terpisah. Jadi daku jalan sendirian di tempat yang ramenya minta ampun itu (lebih rame dari pasar di Jakarta) dan tiba-tiba ada 2 laki-laki ngomong pake bahasa Cina yang daku nggak ngerti dan daku ditarik-tarik ke gang sepi, huaaaaaaaaaaaaaaa... Orang-orang sebanyak itu nggak ada yang nolong'in lho, cuma ngeliatin aja. Setengah mati daku berusaha lepas dari mereka dan akhirnya daku berhasil lari & masuk ke salah satu department store. Waktu itu nggak ada security dan daku ketakutan banget. Tapi berpikirnya klu di department store begitu, harusnya mereka nggak mungkin macam-macam. Duh untung aja..
Setelah muter-muter nggak jelas sendirian di dept. store itu sambil ketakutan, akhirnya daku keluar lagi ke jalan, mau balik ke tempat bus kami tadi berhenti. Eh, daku ketemu the husband, antara senang campur kesel (gara-gara terpisah) dan takut, jadilah daku marah-marah ke the husband. Hehehe.. harusnya sih daku nggak marah-marah ke dirinya, jadi the husband yang kena deh, maap..
Sepanjang jalan banyak rambu-rambu peringatan supaya orang tua selalu bersama anaknya, mungkin banyak anak hilang kali ya karena terlalu rame. Kami lanjut makan malam (perjalanan pastinya macet banget, jarak tempuh yang harusnya hanya sekitar 20 menit jadi 1 jam lebih, ampun) dan akhirnya check in hotel.
The Hotel
Setelah macet & cape, agak terhibur dengan kamar hotel yang menyenangkan. Kasurnya empuk, hehe.. maklum deh di Cina kasurnya kebanyakan keras buangett. Kami langsung tidur dengan sukses.
The Bund
Hari ini hari terakhir kami jalan-jalan. Tujuan pertama ke shopping centre untuk beli oleh-oleh, wah kalap deh belanja macem-macem. Banyak kaos-kaos souvenir yang lucu-lucu dan harganya murah meriah :) Lalu kami lanjut ke The Bund, daerah yang terkenal dengan sungai yang tenang dan gondola-gondolanya. Banyak toko-toko unik (mirip sama old town) dan toko makanan tradisional.
Kami juga ke rumah orang kaya jaman dulu yang luasnya minta ampun hehe.. Bayangkan, di dalam rumah bisa ada 3 sampai 4 pekarangan, belum lagi ruangan-ruangannya yang jumlahnya puluhan. Rumah-rumah ini masih dijaga sebagai salah satu obyek wisata. Setelah itu, kurang lengkap rasanya klu nggak ikutan mengarungi sungai dengan gondola walaupun waktu itu hujan rintik-rintik dan mulai agak deras. Pengayuh perahunya juga bisa nyanyi lagu cina jaman dulu, serasa di film-film hehe.. Setelah itu, belanja lagi deh pastinya. Daku dapat celana balon lucu dan souvenir lain yang unik-unik, sumpit lucu pastinya dengan harga menyenangkan :) Daku juga beli botol-botol kecil dengan lukisan dan tulisan nama di dalamnya, lucu banget. Tempat terkahir belanja nih, jadi puas-puasin deh.
Perjalanan dari The Bund ke restoran tempat makan malam terkahir kami sangat sangat melelahkan. Harusnya perjalanan dengan bus hanya sekitar 1 jam, tapi jadi sekitar 4 jam karena macet, gila yah? Padahal waktu itu hari Minggu! Semua ruas jalan penuh dengan kendaraan, jauh lebih parah dari Jakarta!! Ih stress.. Nggak kebayang klu tinggal di sana, untuk pertama kalinya daku bersyukur tinggal di Jakarta. Tour Guide kami juga cerita klu di Shanghai harga tempat tinggal sangat tinggi sekali dan kebutuhan hidup juga termasuk tinggi. Hmmm.. No more Shanghai lha..
Makan malam terkahir di restoran yang ada live performance. Tapi karena udah super cape plus super lapar (kami baru makan sekitar jam 21.30) kami hanya sebentar aja di restoran. Balik ke hotel pun masih ketemu macet :( hehehe parah ya.. Akhirnya kami beres-beres, bersiap untuk pulang ke Jakarta besok pagi. Satu-satunya yang bagus dari Shanghai menurut daku adalah bandaranya. Udah itu aja.
Begitu deh ceritanya :) Next destination: Pulau Umang. Nanti daku share yah.
No comments:
Post a Comment