9 Feb 2010

Legion

Film yang aneh. Kami baca di review film kalau ceritanya tentang malaikat terakhir di bumi yang punya misi menyelamatkan manusia, kayaknya bagus. Tapi 15 menit pertama daku merasa kok ceritanya agak 'jauh' dan terjadilah percakapan bisik-bisik kami:

Me (M): (diucapkan dalam hati) kok filmnya begini yak? Kenapa ada nenek-nenek loncat-loncat di langit-langit ya? Apa gue yang kaga nyambung ya? Apa salah teater ya? Ih, jangan-jangan salah beli tiket? Masa sih? *sambil melihat the husband di samping kanan, dia terlihat agak bingung juga*
The husband (H): *pada saat bersamaan melihat ke daku* Nek, ini kita salah teater gak sih? Apa salah beli tiket?
M: iya ini film aneh banget *sambil cek tiket yang tadi dibeli, ternyata gak salah beli tiket*

15 menit pertama itu serasa nonton film horor yang dipenuhi jijik-jijikan macam darah palsu, cacing, lalat, dan teman-temannya. Satu lagi, I don't like the way they create the character of the angels. Malaikat di film ini digambarkan dengan sayap anti peluru dan bersenjatakan pemukul otomatis. Aneh banget?!

Ditambah ide kalau Tuhan benar-benar murka sama manusia. Hmm.. I don't think that He is that bad, sampai-sampai digambarkan seperti itu. Terakhir, pertarungan antar malaikat: Gabriel vs Michael, oh tidak!!! Apaan sih? It doesn't make sense at all!! Kami bahkan nggak sadar waktu film selesai. Film ini sukses memporakporandakan konsep malaikat di kepala kami.

Satu-satunya yang menyenangkan adalah bisa menghabiskan waktu dengan the husband, that's all.

No comments: