27 Oct 2009

Off To China Part 9 - Huangshan

Semangat banget mau nulis posting tentang Huangshan :) hehe.. Buat daku, ini adalah tempat tercantik selama kami di Cina.
Setelah menginap 1 malam lagi di Kunming, paginya kami naik pesawat ke Hangzhou. Perjalanan Kunming-Hangzhou selama 2 jam 40 menit, lumayan bisa tidur. Tak terasa udah 10 hari kami di Cina, udah ke lebih dari 7 kota dan kebanyakan obyek alam yang kami datangi mengharuskan jalan kaki & menanjak lumayan terjal, jadi hehehe.. badan lumayan linu. Kami berangkat dengan pesawat jam 9 pagi, jadi dari hotel sekitar jam 6.30 maklum Kunming macet banget klu pagi.

Perjalanan hari ini lebih heboh lagi. Kami dijadwalkan akan tiba di Hangzhou jam 11.40 dan setelah itu harus buru-buru naik bus dengan 1 koper yang udah disiapkan sebelumnya untuk meninap di Huanghsan. Koper lainnya akan ditransfer ke Tunxi, tempat tujuan kami setelah Huangshan. Ini karena Huanghsan terletak di puncak gunung (hehehe lagi-lagi puncaknya puncak) dan untuk ke sana kami harus naik cable car & mendaki. Jadi tidak disarankan membawa banyak barang. Tiba di Hangzhou kami harus naik bus ke terminal cable car, perjalanan sekitar 4-5 jam, masalahnya cable car tutup jam 5 sore. Kalau seandainya nggak terkejar, kami harus menginap di kota paling dekat dan jadwal perjalanan jadi berantakan deh. Makanya, sopir bus kami heboh banget ngejar waktu. Wah deg-degan juga, karena waktunya mepet banget tuh. Makan siang kali itu di bus, kami dapat 1 burger udang & 1 ayam goreng KFC Cina. Wah enak banget, udangnya mantap. Apa karena udah lapar ya?

Tiba di stasiun dekat cable car Huangshan, kami harus ganti bus kecil. Setelah itu bus kecil masih menanjak lagi ke stasiun cable car sekitar 20 menit perjalanan dan waktu itu udah jam 4.30 sore. Walah.. snewen jadinya.. Takut udah tutup! Syukurlah tiba di stasiun cable car waktunya paaaaasss banget :) Lega.. Local Guide kami langsung beli tiket dan kami antri giliran.

Ternyata cable car ini ada di ketinggian sekitar 1800 di atas permukaan laut. Gilaa tinggi banget!! Dari cable car kita bisa melihat puncak-puncak gunung dan ujung pohon. Horor tapi seru.

Dingin mulai terasa (tapi nggak sedingin Shangrila) dan kabut mulai turun. Sempat terpikir, klu cable car'nya kenapa-napa gimana ya? Apalagi satu cable car dinaiki sekitar 50 orang full karena cable car terakhir yang berangkat sore itu, berat banget. Kabutnya makin tebal dan kami tergantung-gantung di puncak gunung, di antara lembah-lembah. Wuahh, busyet.. Sport jantung :) Setelah sekitar 30 menit, akhirnya kami tiba di Huangshan. Kami masih harus jalan kaki (dengan track turun-naik curam banget) sekitar 1 jam untuk sampai ke hotel. Kabut bikin jarak pandang jadi pendek banget dan dingin mulai terasa menusuk badan. Dengan keadaan seperti itu, kami lihat tukang-tukang angkut turun naik di track. Barang yang mereka bawa menggunung di kedua bahu. Kasian banget!

Kami yang cuma bawa badan sendiri aja rasanya minta ampun, bagaimana mereka yang bawa beban bahkan lebih besar dari badan mereka?! Ternyata, mereka dibayar pemerintah Cina sekitar Rp800.000,- per bulan. Mereka sangat dibutuhkan karena pemerintah Cina masih terus membangun Huangshan tapi track yang ada tidak memungkinkan untuk kendaraan beroda. Mereka terlihat mengangkat kaca-kaca, kaleng-kaleng cat yang satu kalengnya seberat 50kg dan bahan-bahan makanan. Terkadang mereka terlihat kehabisan nafas dan berhenti sebentar untuk mengumpulkan kekuatan. Duh, nggak tega rasanya..

Lanjut ke cerita perjalanan kami yah.. Dengan segala tenaga yang tersisa (mana belum makan nasi dari pagi pula) kami berusaha menjalani track yang heboh itu. Wuah, nafas rasanya tinggal satu-satu.. Sesekali kami berpapasan dengan tukang angkat dengan segunung beban, wahh langsung deh kami semangat lagi. Masa dia ajah bisa, kami yang hanya bawa badan sendiri nggak bisa sampai ke hotel sih? Harus bisa!! Jujur, capenya minta ampun serasa perjalanan tiada akhir hehe.. Track makin sempit dan kabut makin tebal. Akhirnya setelah sekitar 1 jam, ada bangunan seperti hotel. Wuah, akhirnya sampe juga.. Tapi ternyataaaa.. Itu bukan hotel kami :( masih sekitar 15 menit lagi jalan kaki.. Busyetttt.. Kiri dan kanan track adalah hutan-hutan dengan pohon yang tingginya minta ampun (nggak kelihatan ujungnya) tapi tiba-tiba terhampar di hadapan kami pemandangan mengejutkan!! Gunung-gunung batu yang banyak sekali dililit kabut dan sedikit pohon terlihat menyembul di ujungnya. Cantik buanget!! Persis di lukisan-lukisan bertema Cina yang selama ini banyak dilihat dimana-mana.


The Hotel
Jalan kaki masih sekitar 15 menit lagi, akhirnyaaaa kami sampai juga di hotel :) hehehe.. suer, capek buanget!! Kaki mau copot rasanya. Kami check-in (waktu itu udah sekitar jam 6 & berkabut) dan harus kumpul lagi jam 7 buat makan malam. Kamar kami di ujung bawah atap, ada heaternya (syukurlah..) dan menghadap ke gerbang hotel, nice view :) Setelah makan malam, daku & the husband jalan-jalan sambil foto-foto. Ada boks telpon umum yang unik dan karena malam itu anginnya dingin & kencang, lampion-lampion serasa pingin terbang. Cantik :) Lampu-lampu hotel juga bikin pemandangan tambah cantik, duh.. Huangshan.. bagus banget!! Katanya sih hotel-hotel di tempat ini baru beberapa tahun dibangun (terlihat juga dari bentuk bangunan yang masih baru) terbayang sulitnya bawa alat-alat berat dan bahan bangunan ke pegunungan ini, pasti susahnya minta ampun!! Sebelumnya turis hanya bisa melihat obyek lalu turun lagi, tidak bisa menginap. Dan katanya lagi yah, ada 1 hotel di sana yang dimiliki orang Indonesia, wuahhh! Hebatt!! Rate hotel di sana lumayan mahal, pasti karena kesulitan untuk pembangunan hotel trus mungkin biar turisnya nggak nginep terlalu lama hihihi.. kamar terbatas. Belum terlalu banyak hotel yang ada di sana, tapi terlihat banyak pembangunan.

Nah, ini view waktu pagi dari kamar kami :)

Gunung Batu
Hari ke-2 di Huangshan, kami dijadwalkan untuk jalan kaki ke puncak gunung. Di sepanjang perjalanan, kami akan melihat gunung-gunung batu dan obyek lain. Jadwal kami berangkat jam 8 pagi, tapiiiiiiii tiba-tiba aja kabut turun dan tebal sekali (lebih tebal dari kemarin sore) ditambah lagi gerimis muali turun, walahhh.. Lihat deh foto sebelum & setelah ada kabut.

Kata local guide, cuaca memang nggak tentu apalagi waktu itu diantara musim gugur ke dingin. Kami bisa melihat kabut yang merayap dari atas gunung terus ke bawah ke arah kami. Sampai jarak pandang hanya 1 meter saja. Kami memutuskan untuk menunggu sampai cuaca agak bagus dan berharap banget nggak hujan besar karena langit terlihat makin gelap. Duh udah BT aja tuh, masa jauh-jauh ke sini udah jauh-jauh jalan kaki tapi hanya lihat kabut? Kami hanya punya waktu sampai jam 2 di tempat ini, setelah itu kami harus segera turun untuk lanjutkan perjalanan ke Tunxi.

Akhirnya sekitar jam 9.30 dan setelah cape nunggu, cuaca mulai bersahabat :) Kami mulai menanjak. Tapi sayangnya pemandangan masih hampir semua tertutup kabut, walaupun terkadang entah gimana, kabutnya hilang tapi langsung datang lagi. Pas agak cerah, kami langsung deh foto-foto :)


Lagi asyik-asyik jalan, tiba-tiba kabut agak hilang dan kami kaget banget pas sadar kalau ternyata kami berjalan persis di samping jurang!! Melihat ke kiri yang terlihat puncak-puncak gunung batu!! Serem tapi takjub saking bagusnya. Kok bisa ya batu-batu ini seperti ini? Keajaiban Tuhan. Kami juga lewati jalan sempit yang hanya sedikit dimasuki cahaya. Jadi foto-foto siluet deh hehehehe.. :)




Love Padlock

Jadi ceritanya ada satu tempat yang penuhhhhhhhhh sekali dengan gembok. Mungkin sekitar 50 meter sepanjang jalan penuh gembok. Ternyata itu adalah gembok-gembok yang dipasang oleh pasangan-pasangan yang pernah ke tempat ini. Mereka mengunci gembok & membuang kuncinya ke jurang, maksudnya supaya mereka bersatu selamanya. Romantiiiiiss hehehe ;p daku & the husband beli juga dan ada nama kami digrafir di gembok itu. Make a wish untuk bisa selamanya bersama sampai maut memisahkan :) amiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnn..

Asik banget jalan kaki lihat pemadangan Huangshan, serasa masuk ke lukisan Cina :) Harusnya kami check out jam 12 karena kami harus makan siang dan meneruskan perjalanan. Tapi lupa diri hehehe.. jadilah baru tiba di hotel jam 11.30 dan baru check out sekitar jam 1 siang. Kami masih harus jalan kaki lagi sekitar 1,5 jam untuk ke Cable Car Station. Walah, hari ini mantap! Sehat deh :) Huangshan emang cantik buangetttt!! Kata-kata tak cukup menggambarkan kecantikannya.

Tunxi

Perjalanan Huangshan - Tunxi (yang berada di kaki gunung Huangshan) hanya sekitar 2 jam. Pastinya kami semua tidur puless, capek buanget! Tiba di Old Town sekitar jam 5 sore dan kami boleh belanja, kumpul jam 6.30 untuk makan malam. Old Town Tunxi nggak terlalu bagus, nggak banyak barang lucu yang bisa dibeli. Tapi daku dapet teko-teko kecil lucu, nanti daku foto deh dan kami sempat ke 1 restoran yang display banyak banget makanan hehe.. lapar mata jadinya, padahal bentar lagi udah mau makan malam.

Malam itu kami menginap di Tunxi untuk besoknya lanjut perjalanan ke Shanghai. Check in hotel udah jam 9 malam dan langsung terlelapp, tidur dengan senyum :)

21 Oct 2009

Off To China Part 8 - Shangrila (Zhong Dian)


Perjalanan dari Lijiang ke Shangrila sekitar 6 jam. Hehehe.. lumayan cape di bus. Cuaca masih hujan terus dan udara makin dingin. Kata Tour Leader, kami akan ada di ketinggian 3.800 m di atas permukaan laut. Lumayan bisa menyambung tidur selama perjalanan. Badan udah tambah linu, maklum udah hari ke-7 hehehe..

Hampir tiba di Shangrila, kami diajak ke obyek wisata Tiger Leaping Gorge, salah satu lembah tercuram di dunia. Curamnya bner-bner curam! Jalan yang dilewati bus juga sempit banget, klu lihat ke jendela yah yang kita lihat jurang curam. Lumayan deg-degan, klu si supir salah perkiraan belok atau maju, bisa-bisa langsung terjun ke jurang deh *amit-amit* daku baru pernah lihat jurang securam itu. Setelah terus mendaki selama hampir 1 jam, akhirnya bus berhenti di ujung Tiger Leaping Gorge. Kami diajak untuk lihat jurang dari dekat. Untuk menuju jurang itu, kami harus jalan sekitar 30 menit lagi hehehe.. lumayan.. dengan badan yang udah linu-linu masih harus jalan kaki lagi. Tapi semangat dan penasaran mengalahkan rasa lelah. Pingin lihat banget dalamnya jurang itu seperti apa.

Nah, seperti foto di atas deh! Dasar jurang ternyata air yang mengalir deras sekali. Saking derasnya, suara air mengalahkan suara kita yang ada di sana. Daku bner-bner bingung, bagaimana mereka bisa membangun bagian jalan untuk pengunjung. Lihat deh, semua itu dibangun di atas air yang alirannya kuat sekali. Hmm klu sampe jatuh.. Walahh.. Ke obyek yang satu ini selalu merasa ngilu di jantung, obyeknya tinggi dan curam. Salut banget yah sama orang-orang Cina yang berhasil membangun jalan di tempat-tempat yang nyaris mustahil. Selama perjalanan kami juga melihat beberapa batu berjatuhan dari atas tebing, karena tebingnya curam sekali.

Tour Guide kami di daerah ini adalah orang Tibet dan banyak cerita menarik yang dia share ke kami. Dia cerita klu orang Tibet masih banyak yang belum berpendidikan. Dia adalah satu-satunya lulusan SMA di daerahnya! Kaget deh. Hebatnya, karena semangat, dia berusaha untuk melanjutkan sekolah ke universitas. Ada juga cerita tentang tradisi yang ajaib banget (menurut daku.) Jadi kalau ada satu keluarga punya beberapa anak cowok, maka perempuan yang jadi istri anak cowok pertama juga menjadi istri untuk anak cowok ke-2 dan seterusnya!! OMG!! Horor bgt gak sih? Perempuan itu jadi istri rame-rame. Haduhh..

Dari obyek itu, kami melanjutkan perjalanan ke kota Zhong Dian atau yang lebih dikenal dengan Shangrila. Perjalanan dengan bus masih sekitar 2 jam lagi. Hujan makin deras dan kaca-kaca di bus mulai berembun. Local Tour Guide bilang bus kami akan terus naik, jadi oksigen akan makin tipis dan kita mungkin akan merasa pusing. Dia menyarankan untuk makan permen dan tidak tidur selama perjalanan. Setelah tiba di hotel, kami disarankan menunggu sekitar 2-3 jam sebelum mandi supaya badan beradaptasi. Kami melihat banyak yang jual tabung oksigen. Shangrila adalah kota yang sering menjadi tempat tujuan berlibur orang asing dan lokal. Udara dan kecantikan alamnya menjadi daya tarik tersendiri. Kotanya nggak terlalu besar, tidak secanggih Kunming. Lebih seperti kota kecil. Terlihat sekali pemerintah berusaha keras untuk memajukan pariwisata Shangrila. Beberapa tahun belakangan, kata Tour Guide, makin banyak hotel dan fasilitas umum dibangun. Ini jadi benefit untuk penduduk lokal di sana. Hmm.. menurut daku, Shangrila adalah tempat terdingin selama kami di Cina. Tapi katanya itu belum apa-apa. Kalau musim dingin (sekitar Januari) suhunya bisa minus belasan plus salju dimana-mana. Busyet, daku nggak kebayang deh tuh kaya apa jadinya.

The Hotel

Waktu turun dari bus pas tiba di hotel, kami kaget sekaget-kagetnya. Udara dingin langsung menusuk badan. Dingin sekali! Mungkin sekitar 4-5 derajat Celcius. Mana hujan pula.. Lengkap deh. Kami tiba di hotel sekitar jam 4 sore, check in langsung istirahat. Dinginnya luar biasa! Daku mengisi waktu dengan foto-foto dan pas lihat ke jendela ternyata di belakang hotel kami ada mess tentara. Kami bisa lihat dan dengar tentara Cina nyanyi dan latihan fisik hehehe.. Mereka latihan sampai malam, sekitar jam 9 malam. Kebayang nggak sih, udah dingin, hujan ehhh masih harus lari-larian dan nyanyi di lapangan terbuka pula!! Mantap..

Selesai makan malam, kami jalan ke toko-toko yang ada di dekat hotel. Wahhh banyak barang murah tapi bagus. Ada sweater yang cuma 20 yuan (Rp30.000,-) dan the husband berhasil dapet jaket bulu cuma 90 yuan aja!! Senang :) Dinginnya minta ampun, minuman yang mendidih hanya perlu 10 menit untuk jadi hangat. Belajar gila deh pokoknya. Menusuk sampe ke dalam badan.

Danau Shudu & Bita

Hari ke-2 di Shangrila, kami diajak ke obyek alam yang, katanya orang-orang yang udah pernah ke Swiss, hampir mirip sama Swiss hehe..

Perjalanan ke obyek ini makan waktu sekitar 1 jam dari hotel. Pagi itu cuaca super dingin. Buset deh!! Kami harus pakai jaket tebal dan sarung tangan. Danau ini terletak di taman nasional yang sangat terawat. Pemandangannya cantik banget. Turun dari bus, kami harus naik bus yang disediakan taman nasional, perjalanan masih terus menanjak dan udara terasa makin tipis. Dinginnya minta ampun. Turun dari bus taman nasional, kami diajak jalan di track yang sudah disediakan sekitar 1,5 jam untuk menikmati keindahan alam. Emang bener-bener cantik sih!! Rumput hijau berujung pada danau yang berlatar gunung-gunung tinggi.

Salut, pemerintah Cina emang serius banget memajukan pariwisatanya dan melakukan konservasi alamnya. Bayangkan, pohon-pohon liar yang muncul di tengah track jalan kaki pun tetap dipertahankan! Malah mereka membuat lubang untuk tumbuhnya pohon-pohon itu. Sebatang pohon yang biasanya dengan gampang dipotong begitu saja, sangat dihargai oleh mereka. Wah, hebat :) Mudah-mudahan kita juga bisa menjadi bangsa yang mengharagi kehidupan seperti mereka.

Udara dingin mulai tergantikan hangatnya sinar matahari. Tiba-tiba di track kami muncul tupai, bukan cuma satu tapi beberapa tupai. Lucu banget!! Tupai-tupai itu dengan gesitnya loncat di antara kaki-kaki kami. Pas mau dipegang eh malah kabur hehe.. lucu.. Ternyata bukan cuma ada tupai, tiba-tiba the husband manggil daku dan bilang untuk lihat ke samping, daku kaget banget pas lihat ada anjing hitam besar tingginya sekitar 70cm. Untung jinak, tapi teteup ajah bikin kaget!!

Setelah menyelesaikan track satu itu, kami masih diajak muter di taman nasional naik bus. Luas banget deh tamannya, termasuk melihat danau. Udara nggak sedingin tadi pagi tapi anginnya masih semriwing. Cuma satu yang kami harapkan: ke tempat makan siang! Udah jam 2 gitu lhoo, dingin pula.. Yah, seperti yang sudah diperkirakan, makan siang kali itu ludes karena kami kelaparan.

Kami masih pergi ke satu obyek lagi, setelah itu balik ke hotel dan istirahat. Besok kami akan terbang ke Hangzhou pagi-pagi sekali untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan selama 5 jam ke Cable Car Station Huangshan. Woooooooooooooooww.. Huangshan, here we come!! The most beautiful place selama perjalanan kami :)

14 Oct 2009

Off To China Part 7 - Lijiang

Setelah menginap 1 malam di Dali, kami melanjutkan perjalanan ke Lijiang. Dali - Lijiang sekitar 4 jam dengan bus. Lumayan, perjalanan panjang itu kami manfaatkan untuk tidur, ngantuk dan cape abis muter-muter Old Town Dali masih berasa banget deh. Tapi, tidurpun jadi nggak tenang karena ternyata pemandangan selama perjalanan bagus banget, sayang kalau dilewatkan.

Tiba di Lijiang, kami ketemu Local Guide lain. Namanya Linda, masih muda, sekitar 27 tahun tapi pinter banget dan yang bikin kaget Bahasa Inggrisnya lancar buanget! Yah, maklum deh, daku selalu ketemu orang-orang Cina yang nggak bisa English. Kami jadi tmenan juga dan daku janji akan info lowongan kerja as a teacher klu memang ada, dia berharap bisa cari pengalaman di negara lain.

Obyek pertama yang kami datangi adalah Black Dragon Pool. Wah, cantiiiiikk banget (fotonya di atas) persis gambar-gambar di post card hehehe.. foto dari sudut mana aja hasilnya bagus semua. Jadi konon katanya Black Dragon Pool ini dibangun untuk mengusir roh-roh jahat sekaligus jadi tempat liburan juga buat raja-raja. Air di kolamnya walaupun hijau tapi jernih banget, kita bisa lihat sampai ke dasarnya dan kita juga bisa lihat bayangan gunung, gazebo, jembatan yang ada di sana. Cantik :)

Malamnya kami, lagi-lagi, ke Old Town!! Tapi sayangnya malam itu hujan lumayan deras, rencana setelah dinner kami akan punya waktu untuk shopping, tapi karena hujan dan ramai banget batal deh :(

Old Town di Lijinag lebih cantik lagi dari di Dali, bangunan-bangunannya tradisional banget dan sungai-sungai jernih yang mengalir di antara toko-toko bikin suasana jadi nyaman banget. Old Townnya lumayan luas, nggak seperti di Dali yang hanya satu jalan. Di Lijiang jalannya berkelok-kelok, si Tour Guide juga jadi serem klu harus kasih waktu kami untuk shopping. Hmm.. batal deh.. Padahal selama perjalanan ke restoran (yang letaknya juga di Old Town) kami udah lirik-lirik barang di toko-toko yang dilewati tuh!! Akhirnya yah cuma bisa menikmati keindahan Old Town sambil menahan hasrat ingin blanja aja.

Di Lijiang juga ada kincir yang dibangun beberapa ratus tahun lalu, dijadikan landmark dan difoto buanyakkk banget orang, termasuk kami hehehe..


The Hotel
Kami menginap di Golden Spring Hotel, letaknya di city jadi bangunannya juga udah modern, seperti biasa.. Kasurnya keras buanget!! Sampe sakit punggung. Heran deh, kenapa ya orang China suka banget tidur di ranjang keras? Daku lupa tanya ke Local Tour Guide kami. Dan seperti hotel-hotel lainnya, staffnya nggak bisa English. Walah, repot banget deh :

Yulong Mountain (Jade Dragon Snow Mountain)

Obyek yang akan dikunjungi di hari ke-2 di Lijiang bikin kami semangat banget! Kami akan naik ke puncaknya puncak gunung untuk lihat salju abadi. Perjalanan ke puncak sangat membutuhkan semangat 45! Setelah turun dari bis, kami harus naik minibus dan cable car. Setelah itu masih dilanjutkan 30 menit jalan kaki lagi, waaaahhh sehat deh. Tapi demi salju abdi, ayo aja deh. Sepanjang jalan setapak, kami menikmati hijaunya alam. Banyak pohon-pohon tinggi yang kayaknya sudah hidup beberapa puluh tahun. Ada bunga-bunga yang unik yang wanginya bisa tercium dari jarak 5 meter. September adalah peralihan musim semi ke musim gugur, jadi masih cukup banyak tanaman yang berkembang. Udara makin dingin (sekitar 10 derajat Celcius) dan oksigen terasa makin sedikit. Kami ada di ketinggian 3000 meter di atas permukaan laut. Local Guide sudah mengumumkan untuk membeli oksigen cadangan bagi orang-orang yang kurang sehat. Namun akan tetapi, setelah sampe puncak cuacanya nggak bersahabat. Mendung tebal sampe jarak pandang hanya sekitar 20 meter, yah pastinya salju abadi nggak kelihatan :( Sejauh mata memandang yang kelihatan yah cuma pohon-pohon cemara tinggi berjajar rapi. Daku tiba-tiba terbayang, kalau pas Christmas semua pohon cemara itu dihias lampu, apa jadinya ya? hehehe.. Gemerlap dan cantik banget deh..

Jadi kami hanya foto-foto berlatar puncak gunung yang kelihatannya biasa banget (hmmm nggak tau aja perjuangan sampe ke situ) dan istirahat untuk balik turun lagi. Yahh kecewa sihh.. Tapi tunggu dulu!! Walaupun semua kelihatan biasa, tapi ada sesuatu yang menyenangkan:



Di sisi kiri gunung ada beberapa tiang tinggi dan di tali-tali yang menghubungkan tiang tersebut ada banyak sekali mainan kayu kecil. Pas kami dekati ternyata mainan kayu itu adalah wish list orang-orang. Banyaaaaaaaaaaakk banget!! Mungkin sebanyak itulah orang-orang yang pernah berkunjung ke sini. Papan kayu kecil bisa dibeli di sana, wah daku langsung semangat. Daku beli satu papan 10 yuan (Rp15.000) dan langsung make a wish hehe.. Tapi pas perjalanan pulang, daku baru sadar kalau hari itu tanggal 20 Sept 09 hmmm.. harusnya daku tulis 20 09 2009 (double 2009) bukan 20 Sept 2009 yah?! hehehe.. telat ide'nya..
Daku suka banget lihat wish list banyak orang, ada yang dari Inggris, Venezuela, Australia bahkan Africa wuaaaaaaaahhh.. Daku langsung tulis: Jakarta, Indonesia hehehe..
Setelah papan-kayu-kecil-bertopi ditulisi, kami harus cari tempat untuk menggantung bersama ribuan wish list orang lain. Susah banget, hampir semua tempat udah penuh, jadi mesti nyempil :)
Wah daku berharap banget the wishes will come true!! Hopefully..

Di tempat yang sama kami nonton show kolosal, sekitar lebih dari 500 orang terlibat di pertunjukan itu. Show ini mengenai suku minoritas di Yunnan yang jumlahnya sekitar 56. Katanya disutradarai orang Cina (aduh lupa namanyaaa..) yang sering terlibat proses pembuatan film Hollywood. Shownya bagus, heran orang sebanyak itu bisa kompak banget, katanya sih mereka latihan dari 1,5 tahun yang lalu.

Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan ke Jade Peak Temple. Kuil ini adalah salah satu kuil tertua dan beberapa tahun yang lalu pemerintah membangun patung God of Nature yang berupa gabungan kepala dewa dengan badan berupa ular-ular. Jadi patung ini dibangun untuk mengingatkan manusia bahwa manusia harus menjaga alam (horisontal) seperti menjaga hubungan dengan para dewa (vertikal.) Ada juga patung katak bersayap yang unik. Pemandangan di sini tambah cantik karena banyak bunga daisy pink yang bermekaran di sepanjang jalan, cantik banget!! Kami juga ke rumah suku minoritas Naxi untuk melihat langsung keadaan di dalamnya, masih tradisional banget. Di akhir perjalanan, kami mengunjungi The Living Budha (orang suci) yang sudah berusia hampir 100 tahun. Di halaman rumahnya ada pohon yang berusia 500 tahun dan tugas The Living Budha adalah menjaga pohon ini supaya selalu subur. Pohon ini hanya berbunga di bulan Maret, satu kali setiap tahun. Waktu itu hujan teru-terusan menemani perjalanan kami, suasananya jadi berbeda. Dingin banget pulaaa.. hehehe..

Malam itu kami makan di hotel, badan udah mulai linu hehe.. Maklum, beberapa hari ini naik dan turun gunung :) tapi masih semangat 45 dong!! Kan masih ada Shangrila & Huangshan, the most beautiful place hehe..

Rencana awal setelah makan malam kami akan ke Old Town, belanja. Tapi hujan makin deras, petirnya horor banget. Nggak jadi deh.. Akhirnya kami hanya ke supermarket dan makan mie instan Cina. Trus bobo, cape buangettttt.. Besok perjalanan sekitar 5 jam ke Shangrila. Wooow, makin dekat ke Huangshan nihh!! Smangatttt..

Oh my..

Duh, hari ini..
Rasanya daku pingin pulang banget deh. Padahal banyak kerjaan. Semangat menguap entah kemana. Mudah-mudahan hari ini aja, besok udah smangat lagi. 1 jam lagi pulang kantor.. Waktu cepatlah berlalu.. Pulang-mandi-masak..

12 Oct 2009

About The Blog

Kenapa ya daku suka menulis di blog?

  1. Sangat membantu daku melepaskan perasaan sedih, senang, semuanya :)
  2. Daku berharap tulisan sederhana ini bisa berguna untuk siapa saja yang membutuhkan.
  3. Daku bisa merekam kejadian-kejadian dalam hidup untuk menjadi refleksi di masa depan.
  4. Akhirnyaaa.. daku mewujudkan keinginan sejak dulu untuk punya blog :)
  5. Salah satu wujud loyalitas daku dalam menjalani kehidupan.

Berharap bisa terus konsisten menulis sampai nanti.


Waiting for the paperback edition..

This Is It

Film tentang persiapan konser terakhir Michael Jackson!! Wah, daku penasaran banget!! Katanya release 28 Oktober 2009. Mau nonton bareng the husband :)


Update: We've seen the movie!! Never realize that I admire MJ sooo much until I watched the movie. Wah, andai terlaksana konsernya pasti buaguss buanget: lighting keren, dancers muantap, visual effect aje gile, MJ two tumbs up. Love you, Michael :)

8 Oct 2009

Off To China Part 6 - Old Town, Dali

OLD TOWN! Begitu mendengar Old Town langsung deh hasrat shopping menggila!! Woooww.. menyenangkan. Jadi hampir di tiap daerah punya Old Town yang isinya toko-toko unik dengan model tempoe doeloe jual souvenir, patung-patung, baju, teh, makanan, semuanya yang bisa kita bayangkan di dunia ini sebagai barang menarik yang bisa dipilih dan dibeli dengan harga yang ajaib! Begini ajaibnya:

Daku (D): Xiao jie, zhi ge duo shao? (Mba, ini berapa harganya?) *sambil menunjuk sebuah syal cantik warna-warni*
Ceritanya setelah 4 hari di Cina daku mulai bisa percakapan untuk belanja, gileee penting nih urusannya, daku mesti bisa!! Itu pun maafkan yah klu daku salah nulis pinyin, maklum deh..
Xiao jie (X): Wu shi kuai (50 yuan)
D: *geleng-geleng sok tau klu itu harga kemahalan banget-padahal gak tau itu mahal ato nggak* duo shao?
X: *secepatnya mengambil kalkulator dan mengetikkan angka 50 sambil dikasih lihat ke daku*
D: *geleng-geleng tanda tak mau dan mengetikkan angka 10 diikuti angka 3, maksudnya daku maunya 3 syal seharga 10 yuan aja* ke yi? (boleh?)
Hehehe.. kadang-kadang gue belajar gile kelewatan juga ya.. daku pingin tau aja dikasih ato nggak.. syalnya simpel tapi lucu sih..
X: bu ke yi!! (tidak boleh!!) *dengan nada songong*
D: *belaga jual mahal, jalan menjauh dalam hati berharap dipanggil lagi*
X: Eiyyy xiao jie, xiao jie *berteriak dengan kerasnya seakan gue udah jalan 1000 langkah padahal gue baru jalan 5 langkah*
D: *cring cring cring.. bunyi hatiku kesenangan, tanda bakal dikasih nihhhh..* ke yi? (boleh?)
X: *sambil mengetik di kalkulator angka 30*
D: *geleng-geleng tanda tak mauuuuu dan bersiap jalan lagi*
X: Hao.. hao.. (okeh.. okeh..)
D: asyiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk (bener-bener daku ucapkan dengan kegirangan di depan si Xiao Jie, dia kagak ngerti ini!!!)

Wuaaaaa daku dapet syal lucu warna kuning, toska, merah cuma 10 yuan aja!! (Rp15.000,-) Dari satu syal 50 yuan jadi 3 syal 10 yuan!!??!! Gile kan tuh si xiao jie di sono? Makanya, daku mah nawar gila-gila'an aja! Lha dia juga ngasih harga seenaknya begitu.


Tips lagi: klu ke cina bawa kalkulator, berhubung susah komunikasi jadi kalkulator adalah penyelamat hasrat belanja!!

Back to The Old Town, Dali. Menurutku, inilah Old Town terasik selama daku di Cina! Toko-tokonya cantik banget, barangnya lucu-lucu dan suasananya juga menyenangkan. Ada toko buku yang jual buku-buku edisi lama, ada toko barang-barang kulit, toko souvenir yang mruah meriah tapi bagus dan ada toko sumpit!! Aihh lucunyaa.. Bisa gilaaaaaaaaaaaaaa..




Ada lagi. Jadi ada satu toko snack, dari depan interior tokonya lucu & menarik banget. Pas daku masuk, mereka jual makanan panjang berulir yang ternyata adalah kentang goreng panggang. Jadi kentang yang udah dibentuk ulir digoreng dan ditambahi bumbu trus dipanggang. Setelah dipanggang ditambah saus, wah enak banget! Uniknya lagi, mereka menyediakan note untuk kita make a wish dan ditempel di dinding toko itu. Jadi dinding tokonya penuuuuuuhh banget sama kertas-kertas kecil yang isinya wish list orang-orang yang pernah ke sana. Pastinya, daku juga ikutan make a wish. Lucu! Mereka juga jual ice cream dan snack lain. Tapi yang paling unik yah kentang ulir itu :)

Kami jalan-jalan di Old Town sampe jam 11 malam pas toko-toko mau tutup baru kami pulang. The husband juga lupa diri beli CD banyak banget. CD di Cina murah deh, original cuma 10-20 Yuan, kotak CDnya juga unik-unik. Ada yang dibuat dari kayu dan kaleng besi. Oh ya, di Old Town ini juga daku nemu celana balon yang modelnya lucu dan enak banget dipakenya. Wahh.. Old Town.. Surga belanja banget deh!! Siap-siap nawar semurahnya yaaaa.. :)

Oh iya, hotel di Dali unik banget. Letaknya di Old Town dan interiornya China banget. Please take a look at the picz :)




Hmmmm.. Dali memang recommended untuk destinasi liburan!!

Off To China Part 5 - The Three Pagodas, Dali

Hari ke-4 di China, kami berangkat dari Kunming ke daerah Dali. Di sini kami ketemu Local Tour Guide. Daku jadi tukeran email sama the Guide karena sering ngobrol selama kami di Dali, senang tambah teman baru :)
Kami diajak ke satu objek wisata namanya The Three Pagodas, bagus banget! Tempat terbagus ke-2 selama di Cina (the most beautiful place: Huangshan, ceritanya menyusul yah) Jadi ada 3 Pagoda yang cantik semua, salah satunya udah berumur 1000 tahun! Busyet.. tua bener yah. Dan yang 2 lainnya kata si Local Guide belum tua banget, cuma 800 tahun! What? 800 tahun belum tua? hehehe..

Hebatnya, pemerintah Cina bner2 maksimal bikin objek ini jadi patut dikunjungi. Di pintu gerbang kita disambut deretan pohon Liang Liu (my fave tree) sepanjang-panjang jalan, uahh bagus banget. Setelah itu kami harus naik mobil kecil untuk sampai ke bagian paling atas tempat ini (saking luasnya area ini harus naik mobil) yah klu mau jalan sih bisa, tapi baru sampai atas sekitar 1 jam. Taman-tamannya yang berhektar-hektar rapi jali luar biasa. Plus ada kolam yang di situ kita bisa lihat refleksi/bayangan dari 3 Pagoda itu. Ada temple dengan pemandangan luar biasa juga. Jadi objek ini terletak di antara gunung-gunung Dali. Klu kita memandang dari paling atas kelihatan temple dengan 3 Pagoda dan gunung-gunung sebagai latar. Wahhhhhh cantik banget!!

Karena terpesona sama cantiknya The Three Pagodas, kami jadi narsis abis. Foto-foto dengan pose cantik sampe pose ajaib, belajar gila deh!! Pose tiduran juga ada hehe.. Semua spot mau difoto, udah selesai foto langsung video trus foto lagi video lagi foto lagi, nggak kelar-kelar. Sayangnya di tempat cantik begini, kamera the husband baterenya habis! Aarghhhhh.. tidakkkk.. Jadi hanya mengandalkan kamera dari handphone daku yang cuma 4 pixel doang, ya daripada nggak ada. Dan gara-gara kejadian ini, kami jadi selalu memastikan tiap malam charge batre kamera sampe full, sefull-fullnya. I love you full (lho?!) hehehe..


Waktu itu udah jam 7 malam, untungnya matahari Cina belum bosan bersinar. Kami agak menyesal juga, kenapa baru tiba di tempat cantik ini sekitar jam 4 sore ya? Tau bgini kan bisa lebih cepat ke tampat ini biar bisa menikmati lebih lama lagi. Sebelumnya kami malah cuma di tempat giok aja. Akhirnya setelah bener-bener gelap dan udah diusir pake bahasa Cina, kami pergi juga deh.. Meninggalkan hati di tempat 3 Pagoda huhuhu..

5 Oct 2009

Off To China Part 4 - Chinese Food

Selama di China, kami selalu makan Chinese Food. Iya, maksudnya bener-bener Chinese Food! Awalnya sih asik-asik aja, lama-lama hehehe.. jadi bawa Pop Mie kemana-mana, bosen bow. Menu yang selalu ada: cah kol, telor dadar, bebek panggang, buahnya selalu semangka. Percaya nggak percaya, dari hari 1 sampe hari terakhir makan pagi-siang-malam selalu ada menu-menu itu! Mungkin menu fave orang Cina kali yee..

Rasanya juga beda di tiap daerah. Ada yang rasanya maknyussss (sperti makanan di foto) ada yang nggak jelas dan ada yang hampa (nggak ada rasanya.) Untungnya ada satu tante yang selalu bawa sambal lampung kemana-mana, wah sambal ini jadi the most wanted menu tiap kali acara makan. Rasa mie instan cina juga kurang pas di lidah kami, untung ada stok pop mie yang kami bawa dari Jakarta. Kami juga bingung kenapa buahnya semangkaaaa melulu. Nggak ada tuh jeruk ato apa gitu yang lain. Jarang banget deh! Pas seminggu pergi, kami mulai terbayang-bayang sayur asem pake ikan asin dan sambel terasi plus ayam bakar!! Huhuhuhu.. Wangi kwetiau sirem juga menghantui di setiap langkah (nggak ada kwetiau sirem lho di Cina!) dan daku kepingin banget makan KFC!!
Nah, klu foto yang daku post ini adalah waktu kami makan di salah satu resto namanya Guo Qiao Mi Xian. Jadi, menu utamanya rice noodle yang suer enak banget plus banyak banget, semangkok besar. The husband doyan banget lho, sampe tandas. Tapi bukan tandas yang di Malaysia yaaa.. hehe..

Waktu makan di Qiao Mi Xian ada makanan mirip lemper tapi bulet (ada di foto) tapi waktu dicoba rasanya manis, gurih, lucu deh rasanya belum pernah daku tau ada makanan ini. Chinese food lain malam itu juga maknyussss semua..

Ada lagi Rice Noodle maknyuss waktu di Yunnan:
Noodle'nya kenyal dan enak banget, gurih. Toppingnya ada daging cincang pedas & ayam kecap plus chili sauce, sayuran, daun bawang, haduhh enak banget deh! Trus ditambah telur ceplok. Kaldu kuahnya juga passss banget deh rasanya. Waaaaaaaaa.. Jadi kepingin!!

Off To China Part 3 - Bahasa Tubuh :)

Ribet, orang Cina pada nggak bisa English & daku juga nggak bisa Mandarin. Jadi setiap kali mulai pembicaraan pasti tidak pernah berakhir, karena smua jadi bingung hehe..

Daku (D): Can I have a scissor please?
Housemaid hotel – orang Cina (H): *dengan wajah melongo*
D: Scissor, please? *dengan memeragakan gerakan menggunting pake jari telunjuk & tengah*
H: *tambah bingung & ngomong Mandarin*
D: Mati deh gue (benar-benar diucapkan, karena yakin toh dia kagak ngerti) can you speak English? Somebody can speak English, please?
H: *muter-muter lihat kanan-kiri kagak tau deh nyari apaan*


Kejadian saling bingung ini berkali-kali terjadi, sampe daku agak menyesal kenapa nggak beli kamus sebelum berangkat ya? Hmm.. pelajaran hidup yang sangat bagus nihh! Ada lagi kejadian di Kunming:

D: *nelpon housekeeping karena hairdryer rusak & rambut basah banget* hi, can I have a hairdryer please?
H: Ok, ok. I go to your room now *dengan logat English yang unik*
D: *tersenyum: akhirnyaaaaa ada juga ya housemaid hotel internasional yang bisa English*

Tidak berapa lama bunyilah bel kamar daku..

H: *berdiri di depan pintu sambil megang 2 botol mineral water*
D: haiyaahhhhhh.. mati dahhh.. kayaknya doi salah ngarti nih!! Di telpon oke oke aja loe yaaaaa, gue minta hairdryer loe bawa’in air minum, busyet daaahhh.. (diucapkan dalam hati)
D: I said hairdryer (sambil memeragakan mengeringkan rambut pake hairdyer imajinasi)
H: ya ya *sambil menyodorkan itu air*
D: huaaaaaaaaaaaa.. kesalllllllllll..

Akhirnya ya, daku ajak dia ke kamar mandi. Daku tunjuk-tunjuk aja deh tuh hairdryer yang rusak sambil menujukkan ke rambut daku dengan tangan melambai-lambai tanda klu hairdryer tidak bisa dipakai. Akhirnya doi ngarti juga bow!! Dikasihlah daku hairdryer yang bisa dipake.. huhuhu.. perjuangan.. The husband udah ngakak-ngakak aja deh jadinya.. Huhuhuhu..

Surprise juga, orang-orang Cina jarang sekali yang bisa English. Daku pikir mereka pasti belajar dan bisa sedikit, tapi ternyata kebanyakan nggak bisa sama sekali. Jadi kepiawaian menggunakan bahasa tubuh sangat diperlukan selama liburan :) Tapi Tour Guide lokal Cina bagus lho English'nya, well.. daku makin pingin belajar Mandarin nih jadinya..

Somewhere

Another night, another room
Another shadow from a cloud against the moon
An endless blue sky of stars
Wherever my eyes turn, there you are
Another day, another time
Another moment like this, you were by my side
But when the winds catch my hair
Like earth and sea and sky, I know you're there
There are things I wish
I had taken time to say
So many moments I let slip away
But when the shadows fade
With the morning light
I can feel you're all right
Somewhere in a land outside of time
Somewhere only hearts can ever go
Somewhere beyond words and ways and questions why
We still hold the wonder of our love
Seasons come, seasons go
The world keeps turning, and I wonder if you know
My heart of hearts is so full of dreams
I believe that you're the one who'll give them wings
Wherever you may be
In that canopy of stars
I know that you are not so very far
Wherever life takes me
I will carry you
In every dream that comes true
Somewhere in a land outside of time
Somewhere only hearts can ever go
Somewhere beyond words and ways and questions why
We still hold the wonder of our love
Somewhere in a land outside of time
Somewhere between here and skies above
Somewhere deep inside of us where hope never dies
We still hold the wonder of our love
Somewhere in a land outside of time
Somewhere only hearts can ever go
Somewhere deep inside of us where hope never dies
We still hold the wonder of our love
We still hold the wonder of our love
- Camomile -

Off To China Part 2 - Kunming, China


Setelah 5,5 jam di pesawat dari Kuala Lumpur, akhirnya kami tiba juga di kota tujuan pertama di Cina, Kunming :) Lagi-lagi H1N1 dapat perhatian besar dari pemerintah. Kami belum boleh turun pesawat, ada beberapa orang dari Departemen Kesehatan Cina yang masuk ke pesawat kami dan memeriksa semua penumpang. Mereka mau tau riwayat kesehatan penumpang selama beberapa bulan terakhir dan kami diperiksa satu-satu. Katanya kalau ternyata ada demam dan ada virus H1N1 tapi nggak declare di awal, bisa kena hukuman. Wuahhh, heboh banget ya! Jadi yang agak flu dan demam diminta declare saat itu juga. Untungnya diantara penumpang dianggap sehat semua. Sampai bandara juga masih aja lho ada alat scan suhu tubuh, wah hebat! Walaupun bikin ribet, tapi memang perlu banget sih. Salut deh buat pemerintah Cina.

Dari bandara kami diantar ke New Era Hotel, letaknya di pusat kota Kunming. Kunming menyenangkan deh :) Iklimnya nggak dingin banget tapi juga nggak panas sekali. Kotanya udah lumayan macet, tapi nggak separah Jakarta. Kota ini terkenal dengan sebutan The Spring City, karena sepanjang tahun bunga-bunga mekar dimana-mana. Wah cantik banget :)

Hotel kami letaknya bener-bener dekat sama shopping center *tersenyum senang sekali* daerah ini namanya Pedestrian Street. Jadi, di sini orang-orang banyak yang jalan kaki dan naik motor listrik atau sepeda. Motor listrik mereka nggak berbunyi sama sekali, jadi waktu baru tiba di sini suka terkaget-kaget karena tiba-tiba motor muncul di kanan ato kiri kita, dikit lagi bisa ketabrak! Klu di Jakarta kan bunyi motor berisik banget tuh ya, jadi dari jauh-jauh juga kita udah minggir. Nah, klu di Kunming mesti pake feeling hehehe.. Dna tanpa menyia-nyiakan waktu, jadilah daku & the husband langsung foto-foto serasa mengulang foto pre wedding hihihi..

Waktu kami lagi menikmati Pedestrian Street, tiba-tiba ada pengemis yang ngikuti kami jalan kemana-mana sambil bicara sesuatu, nggak jelas ngomong apa. Yah yang pasti tujuannya minta sedekah deh. Secara ya baru tiba, Yuan (mata uang Cina) belum ada yang pecahan kecil, semuanya masih RMB 100, wah ribet banget. Kami udah coba dengan bahasa tubuh klu kami minta maaf belum bisa kasih sedekah, eh tapi dia maju terus pantang mundur. Sampe-sampe kami jadi diliat'in orang karena diikuti pengemis kemana-mana huhuhu.. Akhirnya, The Husband kasih si pengemis Rp2.000,- hehehe.. Si pengemis girang tapi bingung juga, trus kami jelasin (lagi-lagi pake bahasa tubuh) klu itu uang Indo, klu nggak mau ya kami ambil lagi. Diambillah dan pergilah dia.

The Hotel
Hotelnya menyenangkan!! Tempat tidurnya nyaman (wah, kasur-kasur hotel di Cina pada keras banget lho! bikin sakit punggung, makanya klu ada tempat tidur nyaman di Cina rasanya surga banget hehe..) dan pastinya lokasi hotel yang dekat dengan Pedestrian Street bikin semangat berkobar-kobar huehehue.. Oh ya, di lobby hotel ada rangkaian bunga yang diganti setiap hari. Daku suka banget sama rangkaian-rangkaiannya.. Kami menginap 3 malam di hotel ini & rangkaian bunga selama 3 hari itu:


Pedestrian Street

Hasrat belanja di Pedestrian Street waktu malam akhirnya kesampaian juga! Ternyata memang menyenangkan. Banyak toko dengan desain yang lucu-lucu, duhhh bagus banget deh. Diantara toko-toko juga banyak disediakan kursi taman dan di tengah area ada kolam ikan. Wahhh damai banget rasanya :) Banyak orang berkumpul untuk sekedar saling ngobrol atau menikmati suasana, belanja, makan.. senangnya.. Selain toko-toko lucu, banyak juga kedai kecil yang jual snack atau minuman unik. Daku & the husband jalan-jalan sambil foto-foto, menikmati suasana banget. Hmmm.. kecuali tiba-tiba motor listrik yang mendadak suka muncul dan bikin kaget karena hampir nabrak.

Daku nggak sempat beli banyak barang karena keasyikan foto-foto toko lucu. Barang-barang yang dijual juga lucu banget. Ada kaos kaki warna-warni, topi lebar yang cantik banget, syal lucu, waaaaaaahh kepingin semua deh rasanya. Oh ya, daku sempat beli 4 kaos kaki seharga RMB 10 (kira-kira Rp15.000,-) murah ya, bagus pula.. Senang..


Daku mau ke Kunming lagi :)