

Tapi.. Kekaguman itu menguap tepat ketika rombongan kami mulai memasuki musem. Tidak ada pengaturan dari petugas, suasana sumpek dan kacau karena semua berjejalan. Belum lagi rombongan murid sekolah yang duduk di sembarang tempat sambil makan bekal. Wah, kacau. Pengunjung membuang sampah di mana saja tanpa rasa bersalah, padahal gedung museum sudah pasti jadi gedung yang dilestarikan.
Parah
Pengalaman di dalam museum benar-benar tak terlupakan. Maksudnya tak terlupakan karena museum satu ini kotor, menjijikan dan jelek. Kata-kata itu memang kasar, tapi itulah faktanya. Notifikasi yang dipasang hanyalah larangan belaka. Buktinya, daku bisa dengan gampangnya foto-foto di dalam museum. Tidak ada tempat penitipan barang, paling tidak tempatnya tidak terlihat, koleksi dapat dengan mudah dijamah bahkan dirusak dan pengunjung bebas makan-minum. Ampun deh..
Tidak hanya itu, hujan yang sangat deras tidak hanya di luar museum tapi juga di dalam museum. Banyak bagian museum yang bocor, air membasahi lantai dan bahkan koleksi museum. Butiran nasi juga berceceran di mana-mana. Gilaaa!!

Koleksi museum juga tidak kalah kacau, ada coret-coretan dimana-mana. Tidak terlihat penjaga di area museum. Jarang ada tempat sampah. Dinding dan lantai mulai lapuk. Suasana museum sangat jelek sekali. Boro-boro lihat koleksi museum, yang ada malah kepingin buru-buru pergi dari sana. Ampun deh.

Daku akan email post ini ke pihak Kota Tua. Semoga ada perubahan.
No comments:
Post a Comment